Saturday, December 26, 2015

Grand Mahkota Hotel Pontianak Kalimantan Barat


Jalan Sidas No.8, Pontianak, Indonesia, 78243

=====================================

Ketemu lagi....









Kali ini kita mampir ke kota Pontianak, Kalimantan Barat. Saat tiba di bumi Katulistiwa ini, malam sudah beranjak. Cukup melelahkan, karena beberapa kali penerbangan dari Jakarta harus ditunda karena hampir seluruh wilayah Kalimantan dilanda kabut asap yang lumayan pekat.


Kota Pontianak dari Jendela kamar

Saya pun bermalam di hotel Grand Mahkota yang terletak hanya 1 km dari pusat kota. Semua akomodasi tamu dilengkapi dengan fasilitas yang telah dirancang dengan baik demi menjaga kenyamanan. Sepanjang hari Anda dapat menikmati suasana menenangkan dari pusat kebugaran, pijat, dan taman.


dari lubang pintu hotel

Terdapat restoran yang menyajikan menu lezat ala Grand Mahkota Hotel. Terutama untuk menu masakan tradisonal, menurut saya amat lezat.


Becak

Motor Gede


Motor Gede


Hotel ini juga memajang beberapa model transportasi. Dari becak, motor gede, hingga motor berpenampilan paling mutakhir. Tampaknya, sang pengelola kolektor kendaraan.


Salah satu masjid megah di Pontianak

Salah satu gereja megah di Pontianak

Sayang, saya tidak bisa berlama-lama di hotel ini. Hanya sempat menikmati sarapan pagi, lalu langsung melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat yang menempuh waktu lima jam menggunakan speed boat dari Pontianak. [bersambung-KanalHotel]

Tuesday, December 1, 2015

Grand Trisula Hotel City Resort

Jl. D.I Panjaitan 77 Indramayu, Jawa Barat 45213, Indonesia

===================================

Sampurasun

Taman depan

Sekarang saya menginap ke Indramayu Jawa Barat. Ini pertama kalinya saya ke kota yang terknal dengan buah Mangga-nya. Biasanya, saya hanya melewati kota dipesisir utara pulau Jawa ini saat menuju Jawa Tengah.

Tampak depan

Kenangan akan Indramayu, saat naik bus Sinar Jaya menuju Purwokerto, pengamen yang naik ke bus membawakan dangdut tarling atau pantura. Kita pun harus menyediakan uang logam untuk sekedar berbagi rejeki.

Samping

Sampai di Indramayu lepas Magrib, kendaraan yang saya tumpangi pun langsung menuju Grand Trisula Hotel City Resort. Sempat kesasar, karena ternyata hotel ini agak masuk kedalam sekitar 50 meter. Masuk ke hotel, hiasan khas budaya Sunda. 


Wayang

Hotel bintang 2 ini cukup nyaman. Tersedia wi-fi di tempat-tempat umum, restoran, layanan kamar 24 jam, dan coffee shop. Nikmati fasilitas rekreasi di hotel, termasuk taman, gym/fasilitas kebugaran, dan sepeda. Iya, sepeda.

Awalnya saya mengira, ada sekitar 10 sepeda terparkir rapih di depan hotel itu disewakan. Tetapi ternyata malah gratis. Saya bersama teman-teman pun memutuskan untuk meminjam sepeda berkeliling Indramayu.


Mangga

Setelah istirahat sejenak dikamar setelah melakukan perjalanan darat dari Jakarta sekitar 3,5 jam, saya pun siap-siap bersepeda. Hanya lapor ke pihak keamanan hotel dan dicatat dari kamar nomor berapa, saya pun langsung bisa menggunakan sepeda.

Malam hari, udara di Indramayu lumayan sejuk. Lalu lintasnya tidak begitu ramai, jadi relatif aman untuk bersepeda. Di kiri kanan jalan banyak penjaja kuliner khas Indramayu. Sempat menggoda untuk mampir, tetapi tujuan utama kami bersepeda adalah ke alun-alun Kabupaten. Ternyata sampai disana sudah tutup karena berada di area kantor Bupati.

Tidak jauh dari sana, ada deretan warung tempat anak muda-mudi kumpul. Posisinya bersebelahan dengan sungai. Terdapat jembatan yang dihiasi lampu. Kami sempat istirahat sejenak disana. Kemudian memutuskan untuk kembali ke hotel melewati rute yang berbeda saat kami berangkat. 


Koleksi Museum Bandar Cimanuk

Ga sengaja, kami melewati bangunan tua yang dijaga beberapa pemuda. Sempat ragu untukmasuk, tapi karena penasaran kami pun bertanya kepada pemuda tadi. Mereka pun menyambut ramah. Kata mereka, bangunan itu museum. Museum Bandar Cimanuk namanya.


Kang Ade

Meski sudah tutup, mereka tetap mempersilakan kami masuk, melihat koleksi museum yang masih dibilang ala kadarnya ini. Tetapi saya salut kepada pemuda itu yang mau menjaga dan merawat Museum Bandar Cimanuk. Salah satu pemuda yang ikut menjaga museum, Ade Haryanto, yang saat itu masih berstatus mahasiswa Universitas Pasundan, mengatakan, dirinya dan teman-teman bertekad merawat dan menjaga museum ini. [KanalHotel]